PENGEMBANGAN PARIWISATA “PEMANDIAN
AIR PANAS SIBANGGOR”
DI KABUPATEN MANDAILING NATAL
Oleh:
Siti Maryam Nasution
101201133
HUT 5C
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sibanggor Tonga merupakan salah satu desa
yang ada di Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing natal, provinsi
Sumatera Utara. Kabupaten Mandailing Natal memiliki objek wisata berupa
keindahan alam dan peninggalan sejarah. Objek wisata yang masih alami tetapi
telah banyak dikunjungi para wisatawan adalah:
1. Air Panas Sibanggor, di kecamatan Puncak
Sorik Marapi
2. Air Panas Sampuraga, di kecamatan
Panyabungan
3. Air Panas Siabu, di kecamatan Siabu, dan
masih banyak yang lainnya
Salah satu pemandian air panas yang perlu
dikembangkan potensinya sebagai objek wisata adalah Pemandian Air Panas
Sibanggor Tonga (Aek Milas Sibanggor). Ini dilihat dari
potensinya yang begitu besar, yaitu berada pada lokasi yang strategis.
Lokasi pemandian Aek milas Sibanggor berada di tepi jalan di desa
Sibanggor Tonga, sehingga mudah dikunjungi atau sekitar 12 Kilometer dari kota
Panyabungan ke arah Natal.
Pemandian air panas ini tepatnya berada
dipinggir jalan sebelah kanan di ujung desa. Dari jauh kita sudah mencium bau
belerang yang menyengat hidung. Begitu sampai dilokasi kita akan melihat asap yang mengepul keluar
dari dalam tanah. Dari sela-sela asap inilah air panas memancar dan mengalir
menuju parit-parit kecil tempat air mengalir dan selanjutnya menuju tempat
penampungan kolam yang sudah dibangun.
Air panas yang terdapat disibanggor tonga
ini tergolong alami, ia asli muncul dari dalam tanah dan bukan buatan manusia.
Diduga air panas ini erat kaitannya dengan keberadaan Gunung Sorik Marapi yang
tidak jauh dari desa ini.
Gunung merapi posisinya pas disebelah timur
desa ini sampai saat ini masih aktif. Kalau cuaca cerah, dari kejauhan kawahnya
akan terlihat mengeluarkan asap.
Permasalahan
1. Apakah partisipasi elemen masyarakat dalam
pengembangan tempat wisata?
2. Apakah Pemerintah Kabupaten mandailing
Natal mendukung pemandian Air Panas tersebut
sebagai tempat wisata?
3. Bagaimanakah cara yang tepat untuk
mengembangkan pemandian air panas tersebut menjadi daerah wisata yang
menghasilkan pendapatan daerah?
4. Bagaimana mempromosikan tempat wisata
tersebut?
Tujuan
Tujuan
dikembangkannya potensi Pemandian Air Panas Sibanggor ini adalah
1. Untuk memperlihatkan potensi Pemandian Air
Panas Sibanggor yang ada di wilayah Kabupaten Mandailing Natal sebagai daerah wisata.
2. Untuk menciptaka usaha baru bagi masyarakat
3. Untuk menambah PAD kabupaten Mandailing
Natal
GAMBARAN
POTENSI
Sibanggor merupakan sebuah tempat yang
menyenangkan yang terletak di kaki Gunung Sorik Marapi (2.142 mdpl). Sibanggor
terdiri atas tiga (3) desa yaitu: Sibanggor Jae, Sibanggor Tonga , dan
Sibanggor Julu. Seluruh Sibanggor penuh dengan air panas kecil. Lokasi yang
paling nyaman terletak di pinggir jalan Sibanggor tonga.
Pemandian Air Panas Sibanggor ini berada
pada daerah perkampungan yang tidak begitu jauh dari perkotaan. Akses jalan ke
tempat ini cukup mudah dengan menggunakan sepeda motor ataupun mobil. Awalnya,
pemandian ini hanyalah pemandian air panas biasa saja. Namun lama-kelamaan
tempat ini berubah menjadi tempat kunjungan wisata.
Ada dua kolam yang didirikan berdampingan
dilokasi Aek milas itu. Kolam pertama yang cukup panas, sumber airnya langsung
dari pusat air panas. Sementara kolam kedua yang airnya lebih hangat bersumber
dari aliran kolam yang pertama.
Menurut masyarakat yang sudah sering
berkunjung, pemandian ini sangat indah karena berada dekat dengan sawah-sawah
yang hijau begitu juga tampak panorama yang indah dari pegunungan Sorik Marapi
yang berada di Sibanggor tersebut. Sayangnya saja, tempat pemandian ini kurang
terurus. Ini diakibatkan kurangnya perhatian masyarakat terhadap daerah
pemandian ini. Masyarakat hanya menganggap tempat ini sebagai tempat pemandian
biasa saja. Pandahal apabila lebih diperhatikan dan dikembangkan lagi, tempat
ini sangat strategis dijadikan sebagai tempat wisata yang cikal bakal akan
memberi pendapatan daerah.
Air panas disini mengandung belerang.
Banyak pengunjung dari daerah lain datang khusus untuk mandi mengobati berbagai
jenis penyakit kulit. Di lokasi ini juga terdapat beberapa kamar mandi dimana
para pengunjung dapat menikmati kehangatan air belerang dan juga ada beberapa
tempat khusus untuk merebus telur. Di samping itu, disini juga masih dapat
menikmati pemandangan dan rumah-rumah penduduk yang masih sangat tradisional.
Berbagai elemen masyarakat mengaku kecewa
melihat sikap Dinas Pariwisata Madina yang kurang peduli membangun lokasi
pemandian aek milas itu. Padahal
pemandian tersebut merupakan potensi alam yang terpendam.
Selama ini pemandian air panas ini hanya
dikunjungi wisatawan lokal itupun jumlahnya sanat minim. Disamping minimnya
promosi keluar juga di perparah hampir tidak adanya penataan dan perawatan
karena kekurangan dana.
keadaan tempat wisata pemandian air panas
Sibanggor dapat dilihat pada gambar berikut:




ANALISIS PENGEMBANGAN WILAYAH
Dampak Pengembangan Wisata
Pengembangan wisata Pemandian Air Panas Sibanggor
(Aek Milas) ini sangat berpotensi untuk wilayah kabupaten Mandailingan
Natal. Dampak langsungnya dapat dirasakan masyarakat sekitar Pemandian.
Tapi untuk itu perlu dilakukan perbaikan
pemandian air panas ini menjadi tempat wisata yang disenangi dan diketahui
khalayak ramai, baik ia dari dalam dan luar Madina, warga mengharapkan Pemkab
Madina agar membangun daerah ini seindah dan senyaman mungkin. Karena kalau
begitu-begitu saja keadaannya hanya turis lokal saja yang akan datang.
Bagaimana daerah wisata Mandailing Natal ini bisa dikenal kalau hanya dari
daerah saja.
Selain mempromosikan Madina dalam kancah nasional dan internasional,
kehadiran turis disini tentunya akan bisa menambah pemasukan bagi PAD Madina.
Pengaruh Pengembangan Wisata Terhadap Usaha
Lain
Tempat wisata tentu sangat membutuhkan
faktor-faktor pendukung, seperti dukungan pemerintah, masyarakat dan usaha
lainnya. Dalam hal ini, tempat wisata pemandian air panas ini sangat
berpengaruh terhadap usaha lainnya yang berada disekitarnya. Tempat wisata dan
usaha lainnya harus saling menguntungkan.
Apabila pemandian ini lebih dikembangakan
akan menguntungkan masyarakat sekitar pemandian. Masyarakat bisa membuat usaha
berjualan disekitar pemandian, misalnya makanan, minuman, aksesoris seperti
gantungan kunci, gelang dan sablon baju.
Para pengunjung akan lebih suka mengunjungi
daerah wisata yang komplit dengan jajanan ataupun pernak-pernik. Karena menurut
turis itu sendiri ada kepuasan tersendiri apabila pulang dari tempat wisata
membawa barang-barang yang khas dengan tempat wisata tersebut. Itu juga
menandakan sudah pernah berkunjung ke tempat wisata sesuai dengan jenis
jajanan/pernak-pernik.
KENDALA DAN TANTANGAN
Kendala
Kendala yang dihadapi dalam pengembangan
wisata pemandian Air Panas ini adalah kurangnya partisipasi masyarakat maupun
Pemerintah Kabupaten untuk mengembangkan potensi wisata ini. Seharusnya wisata
ini harus mendapat perhatian yang lebih lagi. Yaitu dengan dilakukannya
pembangunan-pembangunan di tempat wisata mulai dari kolam pemandian, kamar
mandi/kamar ganti dan mushola. Sehingga siapa saja wisatawan yang berkunjung
akan merasa nyaman dengan lokasi pemandian.
Tantangan
Tantangan yang dihadapi adalah mungkin dari
masyarakatnya sendiri, mereka kurang perduli untuk memeliharanya hanya bisa
menggunakan saja. Mungkin lebih ke arah penyuluhan dan sekaligus promosi saja
agar dapat menarik minat masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengelolaan
tempat wisata pemandian air panas.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Daerah pemandian Air panas Sibanggor sangat
berpotensi dijadikan sebagai tempat wisata. Karena pemandian ini sangat indah
berada dekat dengan sawah-sawah yang hijau begitu juga tampak panorama yang
indah dari pegunungan Sorik Marapi yang berada di Sibanggor tersebut.
Pengembangan Daerah pemandian ini sangat
strategis dijadikan sebagai tempat wisata yang cikal bakal akan menambah
pendapatan daerah dan juga menciptakan usaha baru bagi masyarakat.
Beberapa kendala telah menghambat
pengembangan kawasan wisata pemandian Air Panas ini diantaranya adalah kurangnya
partisipasi masyarakat maupun Pemerintah Kabupaten untuk mengembangkan potensi
wisata ini.
Saran
Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal perlu
turun tangan untuk melakukan pembenahan terhadap kawasan wisata Pemandian Air
Panas Sibanggor (Aek milas) ini. Juga masyarakat harus lebih
berpartisipasi lagi untuk memelihara tempat wisata tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Tanjung, S. 2010. Wisata Sibanggor Belum Maksimal.
Warta, Waspada Online. Panyabungan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar